MEGANG SAKTI–Peningkatan infrastruktur dasar terus dikebut Pemkab Mura khususnya pembukaan dan peningkatan jalan di pelosok pedesaan. Namun upaya tersebut menemui batu sandungan yang sangat banyak. Sebab akibat cuaca yang tidak mendukung serta faktor alam lainnya, belum sempat dinikmati sebagian jalan sudah mulai rusak.
“Jalan lintas yang menghubungkan Kecamatan Purwodadi menuju Megang Sakti ke desa-desa setempat, sudah diaspal hotmix oleh pemerintah pada 2007 lalu. Namun masyarakat dapat menikmatinya hanya sebentar, sebab awal tahun 2009 jalan tersebut sudah rusak kembali,” kata Siregar (41) warga Megang Sakti IV. Dikatakannya, jalan lintas desa yang menjadi akses bagi masyarakat di empat desa Kecamatan Megang Sakti meliputi Megang Sakti I, II, III, di Kecamatan Purwodadi meliputi Desa Trikarya dan Desa Purwakarya rawan kerusakan.
Kondisi itu salah satunya disebabkan belum padatnya pondasi jalan sehingga berlubang. Kondisi ini juga ditambah tingginya mobilitas kendaraan yang melebihi tonase jalan akses di dua kecamatan tersebut.
“Sedikitnya tiga titik jalan yang rusak parah dan terancam putus. Jika tidak segera diperbaiki maka jalan tersebut akan terputus, mengingat sudah masuk musim penghujan dan akan memperparah kerusakan jalan,” katanya.
Saat ini untuk melintasi di titik jalan yang hampir terputus tersebut khususnya kendaraan roda empat harus ekstra hati–hati dan tidak jarang bagi kendaraan yang membawa penumpang, penumpangnya harus diturunkan terlebih dahulu karena khawatir akan keselamatannya. Kondisi jalan seperti ini membuat masyarakat yang akan melintasi berinisiatif memperbaikinya secara manual, namun jalan tetap saja amblas karena terbawa derasnya arus air hujan.
”Masyarakat sudah berupaya memperbaiki di titik jalan yang rusak parah, tapi karena dikerjakan dengan alat seadanya maka hal tersebut tidak bisa bertahan lama dan jalan kembali rusak,” ujarnya.
Sementara itu, Ari (25), warga Desa U2 Purwodadi Kecamatan Purwodadi mengharapkan pemerintah segera memperbaiki jalan yang rusak, mengingat jalan merupakan sarana utama yang dibutuhkan masyarakat. Kalau kondisi jalan hampir putus tersebut tidak segera diperbaiki maka akan menghambat masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok maupun menjual komoditi pertanian yang dihasilkan masyarakat sekitar.
“Kebanyakan warga punya sawah dan usaha disepanjang jalan tersebut, kami pernah bergotong royong memperbaiki jalan dengan menimbun batu koral sehingga jalan bisa dilewati. Tapi hal tersebut tidak akan bertahan lama karena selain curah hujan juga tingginya intensitas kendaraan masyarakat maupun perusahaan yang melewati jalan tersebut. Kalau tidak segera diperbaiki maka kondisi kerusakan jalan akan semakin parah,” keluhnya. (CW-02)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar