Minggu, 12 Juni 2011

BNK Didesak Segera Serahkan LPJ 2010

MUSI RAWAS-Hingga Jum’at, (10/6) lalu, mantan Sekretaris Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Musi Rawas, Darakutni, belum menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) kegiatan 2010. Padahal, sesuai janji Dk kepada pihak inspektorat Musi Rawas, dia akan menyerahkan berkas LPJ tersebut paling lambat Jum’at (10/6) pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD).
“Hingga saat ini kami belum menerima berkas LPJ kegiatan 2010 dari BNK Musi Rawas,” kata Kepala DPPKAD, Musi Rawas, Gotri Suyanto, saat dikonfirmasi Jum’at,(10/6).
Menurut Gotri, pihaknya sudah berulang kali mengingatkan bersangkutan agar segera menyampaikan LPJ tersebut. Karena tidak pernah diindahkan oleh bersangkutan, pihaknya menyerahkan permasalahan ini kepada Inspektorat agar melakukan pemeriksaan. Belum diserahkan LPJ, DPPKAD tidak bisa mencairkan anggaran bantuan hibah kegiatan BNK Musi Rawas 2011.
“Jika LPJ 2010 belum disampaikan, kami tidak bisa mencairkan dana bantuan untuk kegiatan 2011,” katanya.
Dijelaskan Gotri, sejatinya LPJ tersebut disampaikan setelah kegiatan selesai dilaksanakan akhir 2010 lalu. Namun hingga Juni 2011, belum juga disampaikan oleh pihak BNK Musi Rawas.
Apabila LPJ 2010 telah diserahkan bersangkutan, maka pihaknya terlebih dahulu akan meneliti LPJ itu.Jika kegunaan dana kegiatan 2010 lalu tidak rasional,maka LPJ itu akan ditolak.
“Untuk itu kita serahkan permasalahan ini pada inspektorat,” katanya.
Sementara itu Inspektur Musi Rawas, Isbandi Arsyad kepada wartawan mengatakan, pihaknya akan memberikan sanksi kepada Dk, jika hingga Jum’at (10/6), belum menyampaikan LPJ 2010 tersebut. (rix)

Baca Selengkapnya......

Bupati Siap Perjuangkan Anggaran

Maksimalkan Program KB
MUSI RAWAS-Hingga Juni 2011, jumlah peserta Keluarga Berencana (KB) pria di Kabupaten Musi Rawas mencapai sebanyak 3.514 akseptor. Tingginya jumlah pria ber-KB di Musi Rawas, membuat daerah yang dicanangkan menjadi Kabupaten Darussalam ini mendapat penghargaan dari Gubernur Sumatera Selatan, H Alex Noerdin. Atas kondisi tersebut Bupati Mura, H Ridwan Mukti berkomitmen untuk memperjuangkan anggaran dalam memaksimalkan program KB.
Kepala Badan Keluarga Berencana Kabupaten Musi Rawas, Jemain mengatakan, jumlah peserta KB aktif di Musi Rawas sebanyak 99.000 peserta, termasuk KB pria berjumlah 3.514 orang .Sementara jenis KB dilakukan akseptor tersebut yakni berupa suntikan, IUD, implant, kondom dan pil.
“Kita targetkan tahun ini terjadi penambahan akseptor baru sebanyak 20 ribu peserta, sehingga total jumlah peserta KB tersebut mencapai 110 ribu,” kata Jemain.
Untuk memenuhi target tersebut, pihaknya akan meneruskan program KB gratis, yang dinilai cukup efektif meningkatkan jumlah peserta KB baru.
Sementara itu Bupati Musi Rawas, H Ridwan Mukti memberikan apresiasi terhadap penyuluh-penyuluh KB yang telah berjuang melaksanakan tugasnya, demi kesejahteraan masyarakat. Namun jelasnya, para penyuluh juga haruslah dibekali dengan ilmu yang terbaru serta memiliki jiwa profesional dan Darussalam.
Untuk mengamalkan Pancasila dan mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yaitu menuju masyarakat adil dan makmur, yang menciptakannya adalah sejahtera.
Sejahtera itu pula diwujudkan melalui Program Keluarga Berencana.
"Saya akan sanggup memperjuangkan anggaran untuk mewujudkan tercapainya target KB, berdebat, tersungkur-sungkurpun(pontang-panting,red), asal saudara-saudara bersedia bekerja dengan segiat-giatnya,” kata Ridwan Mukti saat memberikan sambutan pada acara sosialisasi KB di gedung Dekranasda, Tugumulyo belum lama ini.(rix)

Baca Selengkapnya......

Kamis, 09 Juni 2011

Sembilan Desa Dipasang Jaringan Listrik

MUSI RAWAS-Sedikitnya sembilan desa di enam kecamatan 2011 ini akan dibangun jaringan listrik dan pemasangan trafo. Ini setelah ada kepastian Pemkab Mura telah menganggarkan dana sebesar Rp 20 miliar untuk pembangunan kelistrikan tersebut.Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Mura, H Johan Firdaus melalui Kasi Kelistrikan, Anwar Sadat mengatakan hingga akhir 2011, pembangunan kelistrikan di Musi Rawas ditargetkan mencapai 88,45 persen atau 245 desa/kelurahan dan ditargetkan 2015 seluruh desa sudah teraliri listrik. Dengan adanya pembangunan jaringan ini maka rasio kelistrikan desa yang sudah dimasuki jaringan listrik hingga Mei 2011 sebesar 69,31 persen atau 192 desa dari 277 desa/kelurahan.
Untuk bidang kelistrikan pedesaan, dilanjutkannya Distamben masih menemui beberapa kendala diantaranya kesadaran masyarakat untuk menjaga aset pemerintah berupa jaringan yang sudah terpasang terbilang minim akibatnya Pemkab Mura mengalami kerugian. Akibatnya aksi pencurian ini negara mengalami kerugian hingga miliaran dengan hilangnya peralatan listrik berupa kabel, tiang maupun trafo yang sudah mereka pasang.
Selain itu rendahnya tegangan di ujung jaringan juga menjadi kendala untuk mengalirkan listrik kerumah-rumah warga, sehingga membutuhkan dana tambahan untuk pembelian dan pemasangan trafo tegangan rendah (17 KV) dari standar yang ada 20 KV.
Untuk itu dia mengimbau kalangan masyarakat daerah itu agar dapat menjaga aset negara berupa infrastruktur listrik mengingat besarnya anggaran yang akan dikeluarkan. (rix)

Baca Selengkapnya......

Mahasiswa Unanti Jadikan ‘Motor Elpiji’ untuk Skripsi


MUSI RAWAS-Temuan dan terapan sepeda motor berbahan bakar gas elpiji (motor elpiji) yang ditampilkan Kabupaten Mura dalam Gelar TTG (Teknologi Tepat Guna) di Palembang beberapa waktu lalu ternyata mempunyai daya tarik tersendiri. Bukan hanya Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin yang tercengang dan menjadi perhatian hamper seluruh wartawan saat pembukaan TTG di Palembang, namun ‘Motor Elpiji’ made ini Mura ini menjadi inspirasi untuk penelitian dalam penyusunan skripsi.Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM PD) Kabupaten Mura, Ali Sadikin mengungkapkan kemarin dirinya didatangi salah seorang mahasiswa dari Palembang.
“Hari ini (kemarin, red) ada salah seorang mahasiswa dari Palembang yakni
Luzka Zulraini, mahasiswa Fakutas Teknik Jurusan Mesin Universitas Tridinanti (Unanti) Palembang semester 8 datang ke kantor BPM PD Mura,” kata Ali Sadikin.
Tujuannya menurut Ali Sadikin untuk melakukan penelitian terhadap system pada sepeda motor berbahan bakar gas elpiji.
“Mahasiswa Unanti tersebut melakukan penelitian untuk bahan penyusunan skripsi,” kata Ali Sadikin seraya menambahkan mahasiswa itu datang bersama ayahnya dengan tujuan khusus untuk penelitian.
Terkait hal itu menurut Ali Sadikin semua yang ingin diketahui sudah disampaikan dan dijelaskan secara terperinci oleh Baniara Hutapea.
“Ini tentunya satu nilai tambah bagi kita, makanya kita akomodir dengan membantu semua yang diperlukan khususnya informasi yang ingin diketahui mahasiswa tersebut,” pungkasnya.
Sebagaimana diinformasikan sebelumnya, Apep Saepul Mahpud, warga Tugumulyo yang juga Penyuluh di jajaran Pemkab Mura membuat satu temuan unik dan berkelas yakni sepeda motor berbahan bakar gas elpiji yang dipamerkan dalam Gelar TTG tingkat Sumsel di Palembang 23 hingga 27 Mei lalu. Sepeda motor berbahan bakar gas elpiji yang menjadi andalan Kabupaten Mura dalam gelar TTG juga sangat menjanjikan. Sebab hanya dengan modal Rp 15 ribu, sepeda motor tersebut bisa menempuh jarak hingga 600 Km.
Dengan satu tabung elpiji ukuran 3 kg seharga Rp 15 ribu untuk isi ulang yang merupakan tabung elpiji produk pemerintah sejalan dengan program Konversi Minyak Tanah ke Gas, sepeda motor itu bisa menempuh jarak hingga 600 km dengan kecepatan rata-rata 75 Km/jam. Selain itu ada kelebihan lainnya, dengan bahan bakar gas elpiji bisa meminimalisir polusi gas buang.
Keberadaan sepeda motor berbahan bakar gas elpiji di Stand Mura tersebut menjadi perhatian banyak pihak. Bahkan Gubernur tertarik dan minta penjelasan mendetil mengenai semuanya. Dan sepeda motor butut itu juga menjadi target utama para jurnalis. Tidak hanya itu utusan dari Pertamina tertarik untuk kemudian memberikan apresiasi atas temuan tersebut dengan memberikan uang ala kadarnya kepada penemu sepeda motor tersebut. (pnc)

Baca Selengkapnya......

Kamis, 02 Juni 2011

Tiga Anggota KPU Umrah Gratis

MUSI RAWAS-Tiga dari lima anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Musi Rawas akan menunaikan ibadah umrah melalui program umrah gratis Pemkab Musi Rawas. Ketiga anggota KPU tersebut akan berangkat ke tanah suci pada 28 Juni mendatang bersama 17 peserta lainnya terdiri para ulama dan umaroh. Demikian disampaikan Kepala Bagian Kesra Musi Rawas, M Zoher melalui Kasubag Kesra Paisal, Rabu (1/6).“Dari 20 orang yang akan diberangkatkan pada gelombang pertama 28 Juni mendatang, tiga diantaranya merupakan anggota KPU Musi Rawas,” kata Paisal.
Sementara itu sebagaimana diketahui, pada anggaran 2011 ini pemerintah Kabupaten Musi Rawas memberangkatkan 50 warga menunaikan ibadah umroh gratis.Hal itu guna memberikan apresiasi terhadap para ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat dan guru ngaji serta dalam rangka mempercepat terwujudnya Musi Rawas Darussalam.
Jadwal pemberangkatan dibagi dalam 2 gelombang. Gelombang I diberangkatkan sebanyak 20 orang peserta dan akan bertolak ke tanah suci pada 28 Juni 2011.. Dan gelombang II akan memberangkatkan sebanyak 30 orang peserta dan akan bertolak pada akhir Juli 2011 mendatang.
“Tahun ini, yang menjadi prioritas adalah para ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, guru ngaji serta anggota KPU Musi Rawas untuk gelombang I,”ujar Paisal.
Sementara untuk tahun depan diprogramkan untuk keberangkatan bidan teladan, guru teladan dan termasuk wartawan berprestasi serta lainnya.
“Tahun ini kita masih fokus pada ulama-ulama, mudah-mudahan menjadi kegiatan rutin,” pungkasnya.(rix)

Baca Selengkapnya......

Jumat, 27 Mei 2011

Bupati Hadiri Launching MP3EI

JAKARTA-Launching Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2015 oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudoyono di Balai Sidang Jakarta Convention Center Jum'at (27/5) menjadi moment penting dalam pembangunan ekonomi bangsa. Dan moment tersebut tidak dilewatkan begitu saja oleh Bupati Mura, H Ridwan Mukti yang juga sedang giat-giatnya membangun.
Memenuhi undangan, Bupati menghadiri Launching MP3EI itu kemarin. Demikian disampaikan Kepala Bagian Humas Setda Mura, Kgs Effendi Feri kepada Musirawas Ekspres.
“Bupati Mura, H Ridwan Mukti berkesempatan menghadiri Launching MP3EI oleh Presiden RI kemarin. Banyak moment dan informasi penting yang diapatkan dari kegiatan tersebut,” kata feri. Terlebih ini menjadi moment penting sejalan dengan semangat pembangunan Mura yang sedang menggebu.
Sebagai informasi tambahan, MP3EI dimaksudkan untuk mendorong terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang tinggi, berimbang, berkeadilan dan berkelanjutan. Mentri Negara Perencanaan Pembangunan, Kepala BAPPENAS, Armida AliSyahbana mengemukakan, MP3EI ini sama sekali tidak dimaksudkan untuk menggantikan RPJP Nasional dan RPJM Nasional ataupun perencanaan pembangunan nasional dan daerah yang selama ini berjalan. Justru sebaliknya dokumen MP3EI ini berfungsi sebagai dokumen kerja yang komplementer terhadap dokumen-dokumen perencanaan pembangunan yang ada tersebut.
Pengembangan MP3EI di lakukan dengan 2(Dua) pendekatan yaitu terobosan (breakhthrough) dan bukan "Business As Usual". MP3EI memiliki dua kata kunci yakni percepatan dan perluasan. Dengan adanya master plan ini, di harapkan Indonesia mampu mempercepat pengembangan berbagai program pembangunan yang ada, terutama dalam mendorong peningkatan nilai tambah sektor-sektor unggulan ekonomi, pembangunan infrastruktur dan energi, serta pembangunan SDM dan IPTEK.
Selain percepatan, pemerintah juga mendorong perluasan pembangunan ekonomi indonesia agar efek positif dari pembangunan ekonomi indonesia dapat dirasakan tidak saja di semua daerah di indonesia tetapi juga oleh seluruh komponen masyarakat d seluruh wilayah nusantara.
Sementara dalam pidatonya, Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi indonesia bukanlah merupakan tujuan akhir namun sebagai alat dan cara untuk menuju kesejahteraan rakyat. Selanjutnya presiden juga mengemukakan, kegiatan yang dilaksanakan hari ini sebagai bentuk bahwa kita tidak menganut faham kapitalis yang menyerahkan pertumbuhan ekonomi sepenuhnya kepada pasar. Ada "visible hand" yaitu pemerintah, yang ikut campur tangan untuk menghilangkan "bottlenecking" yang mempengaruhi iklim investasi dengan cara perbaikan regulasi, pemberian insentif maupun percepatan pembangunan infrastruktur yang di butuhkan oleh pelaku ekonomi. (pn/rls)

Baca Selengkapnya......

Sapi dan Kerbau akan Disensus

MUSI RAWAS–Badan Pusat Statistik (BPS) seluruh Indonesia mulai 2 Juni mendatang akan melakukan pendataan jumlah ternak sapi dan kerbau, baik yang dimiliki perusahaan, unit usaha maupu pribadi. Untuk mempersiapkan pelaksanaan pendataan BPS Mura menyelenggarakan Pelatihan Petugas Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah dan Kerbau (PSPK) 2011 Jum’at (27/5) di Hotel Sempurna dibuka Kepala BPS Mura, Taufik Hidayat.
Menurut Ketua Panitia Kegiatan, Mukrimah didampingi salah satu Instruktur Kegiatan, Dina Renita kepada Musirawas Ekspres data tersebut diperlukan untuk mengukur pencapaian Program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDSK) tahun 2010– 2014. Dikatakannya bahwa Pendataan tersebut juga didasari atas Peraturan Menteri Pertanian nomor 16/Permentan/OT.140/1/2010, yaitu guna memperoleh data dan mendukung pembangunan peternakan dan pelayanan veteriner nasional, perlu dilakukan identifikasi dan pengawasan terhadap lalu lintas ternak ruminansia besar.

“Kegiatan tersebut akan dibagi menjadi empat gelombang. Gelombang I pada 27-28/5, gelombang II pada 28-29/5, gelombang III pada 29-30/5 berlangsung di Hotel Sempurna. Untuk Gelombang IV akan berlangsung 30-31/5 di Hotel Hakmaz Taba,” jelas Mukrimah. Untuk gelombang I, paparnya akan dilatih petugas dari Kecamatan Megang Sakti, Tugumulyo, ST Ulu dan Muara Rupit. Gelombang II dari Kecamatan Purwodadi, Sumberhatta, Ulu Terawas, TP Kepungut, BTS Ulu, Sukakarya, Nibung, Karang Dapo dan Muara Beliti. Gelombang III dari Kecamatan Tuah Negeri, Muara Lakitan, Selangit dan Rawas Ilir. Dan gelombang IV dari Jayaloka, Muara Kelingi, Rawas Ulu dan Karang Jaya.

“Total peserta yang dilatih menjadi petugas, sambungnya, adalah sebanyak 328 orang mewakili tiap desa atau beberapa desa, termasuk di dalamnya petugas 21 orang Koordinator Statistik Kecamatan. Sedangkan Instruktur Daerah yang memberikan pelatihan peserta sebanyak empat orang yaitu Suryana, Dina Renita, Ismet Inono dan Almaratul,” pungkas Mukrimah. (CW-01)

Baca Selengkapnya......